Pernyataan ini disampaikan Rektor Universitas Widyagama Malang Dr. Agus Tugas Sudjianto, ST, MT saat secara kelembagaan menerima kembali enam orang mahasiswa Kampus Inovasi UWG yang telah menyelesaikan program Student Exchange ke Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM), Senin 31 Agustus 2020 di Ruang Rapat Rektorat Gedung Widya Graha Lantai III Kampus II UWG. Sejak 3 Maret 2020 dan selama enam bulan atau satu semester Gilby, Bayu, Uyun, Mamad, Bareta dan Setiaji menuntut ilmu keteknikan di negeri yang dipimpin oleh Yang di-Pertuan Agung Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.

Sebagaimana protokol kesehatan yang harus dipatuhi, setelah mendarat di Bandara Internasional Juanda pada 14 Agustus 2020, mereka harus melakukan isolasi mandiri selama dua minggu. Mereka adalah Julianus Bayu Setiawan dari Program Studi Teknik Sipil; Muhammad Shollahudin dan Gilby Dhilga Yodias dari Program Studi Teknik Informatika; Uyun Nadzirotul Faidah dari Program Studi Teknik Industri, Baretha Nusantara dari Program Studi Teknik Mesin, dan Setiaji dari Program Studi Teknik Sipil.  

Sebelum Agus Tugas menerima para duta akademik tersebut secara kelembagaan, dihadapan para undangan yang terdiri dari para wakil rektor, Dekan Fakultas Teknik, Ketua Kantor Urusan Internasional (KUI), Ketua Program Studi Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Industri, Teknik Informatika, Ketua LPPM, Kepala PI-PMB serta Niken Paramita, SS, MPd selaku pendamping, tiga dari mereka menyampaikan kesan-kesannya.

“Baru seminggu berkesempatan mengikuti kuliah tatap muka, universitas melakukan lock down karena ada seorang dosen yang terpapar Covid-19. Selanjutnya semua aktifitas akademik dilakukan secara daring. Sama sekali tidak boleh beraktifitas diluar. Hanya di kamar, boleh keluar kamar hanya untuk mengambil makanan yang dikirim ke asrama. Dan menunya, ayaaammmm mulu….,” cerita Setiaji yang mengakhiri cerita dengan ekspresi wajah yang membayangkan kebosanan. “Bosan di kamar, juga bosan dengan menu ayam,” imbuhnya lagi.

Uyun, satu-satunya mahasiswa putri pada SE batch II ini sempat kebingungan saat awal “kolej”nya menetapkan kebijakan lockdown. “Saya belum sempat punya banyak teman untuk berbagi, terutama yang berkaitan dengan tugas akhir saya. Tetapi alhamdulillah…,” begitu gadis berjilbab ini mengungkapkan rasa syukurnya, “Student Advisor saya sangat banyak membantu. Pada akhirnya secara akademik saya tidak mengalami kesulitan.” Hal lain yang juga diceritakan Uyun adalah saat harus melewati masa puasa dan lebaran jauh dari orang tua. “Saat Idul Fitri, para Dekan UTHM mengunjungi asrama para mahasiswa asing yang terpaksa harus tetap tinggal di Malaysia saat pandemi Covid-19. Kami disiapkan satu acara yang sedikit banyak menjadi penghibur saat jauh dari sanak keluarga,” tambahnya yang mengaku juga diminta bantuan oleh Student Advisornya untuk mengajarkan Bahasa Jawa.

Lain Setiaji dan Uyun, lain pula Gilby. Mahasiswa yang pernah membawa nama almamaternya pada ajang National University Debate Championship (NUDC) tahun 2019 dan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) ini, meskipun secara personal terlihat diam, tetapi banyak bercerita tentang pengalaman-pengalaman yang sangat menyenangkan karena merasa yang paling sering diajak jalan-jalan dan makan-makan oleh Student Advisornya. “Satu kali saya diajak ke tempat penjualan cinderamata untuk oleh-oleh keluarga yang ada di Indonesia,” ceritanya juga tanpa menyadari bahwa justru lembaga yang mengirimnya tidak kebagian oleh-oleh darinya. Secara umum, cerita yang disampaikan oleh enam mahasiswa dibawah binaan Dr. Istiadi, ST, MT ini sangat menikmati tugas belajarnya di UTHM.

Pada sambutan penerimaannya, pimpinan tertinggi kampus yang terletak di Jalan Borobudur 35 Malang ini menyampaikan bahwa sejak didengarnya kabar bahwa UTHM melakukan penutupan total akses keluar-masuk ke seluruh areanya, perhatian pimpinan benar-benar tersita.  “Berbagai upaya komunikasi dilakukan untuk memastikan bahwa semua mahasiswa UWG aman disana,” demikian Agus Tugas memulai sambutannya. “Pengalaman dua kali melakukan program ini cukup sebagai pertimbangan bagi lembaga ini untuk meningkatkan program kemitraan dengan UTHM ke tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu Program Double Degree. Rancangan ini sudah kami sampaikan saat kami mengadakan video conference beberapa waktu yang lalu, senyampang kami ingin mendapatkan kepastian tentang keamanan kalian”. Pada akhir sambutannya, pria berkacamata ini mengucapkan: “Selamat datang orang-orang hebat dengan predikat Sarjana Teknik”.

Diakhir seremoni, Wakil Rektor I Dr. Ir. Fachrudin, MT, yang saat proses seleksi menjadi Dekan Fakultas Teknik, menyebut mereka sebagai Pahlawan Student Exchange, sangat berharap keenam mahasiswa ini menyiapkan waktu untuk sharing, menularkan bara akademik Student Exchange, terutama terkait dengan tugas akhir, kepada mahasiswa lain. (san/pip/red:rh)